BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada wanita mulai tampak berfungsi sistem reproduksi ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama yang lazim disebut menarche. Awal terjadi pubertas terjadi pada usia 9-13 tahun, ada yang lebih dan berbagai penelitian menunjukkan bahwa munculnya masa pubertas dipengaruhi oleh status gizi dan kegiatan fisik. Perbaikan status gizi mempercepat usia awal pubertas, sedang kurang gizi atau diit ketat untuk menurunkan berat badan akan memperlambat menarchenya (Seminar reproduksi, 2003). Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi.
Pada awal masa pubertas, kadar hormon LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone) akan meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta dimulainya siklus menstruasi. Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak.
Pubertas pada remaja putri umumnya terjadi pada usia 9-16 tahun. Tampaknya usia pubertas dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi, juga faktor sosial-ekonomi dan keturunan. Remaja putri yang gemuk cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih awal. Sedangkan remaja putri yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih lambat. Siklus menstruasi pertama juga terjadi lebih awal pada remaja putri yang tinggal di kota.
Pada kondisi ini remaja putri membutuhkan zat makanan yang berimbang lebih dari biasanya. Menurut Neil (2001) untuk menambah kesuburan sebaiknya pilih makanan sebagai berikut: daging dan alternatifnya (ikan, telur, kacang-kacangan), buah dan sayuran (buah, sayuran mentah, makanan segar, jus buah/sayuran, buah kering, dan roti dan sereal yang tidak banyak diolah (roti, bubur, makanan kering, biji-bijian, gandum, sepageti, dan beras merah) susu dan hasil olahan susu (susu, yoghrut, keju).
Hal ini dikarenakan zat gizi akan sangat mempengaruhi kesuburan. Kesuburan seseorang selain dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor usia, juga dapat di pengaruhi oleh faktor gizi pasangan faktor gizi ini mempunyai peran yang sangat penting dalam mendukung kebutuhan tersebut. Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak penurunan fungsi reproduksi hal ini dapat di ketahui apabila seseorang mengalami anoreksia nervosa, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu yang ditandai dengan penurunan berat badan yang mencolok hal ini terjadi karena kadar gonadrotopin dalam serum dan urine menurun, serta penurunan pola sekresinya, kejadian tersebut berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus.
Untuk Lebih Lanjutnya Silahkan Downloads DISINI
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komen-nya yah,,,,,!!