D ADLI ALFADHILAH KURNIAWAN
Adli Sayang, kita hidup seringkali tak bisa memilih sepi. Itu yang terjadi ketika Ummi hendak melahirkanmu.
Tempat dan suasana kelahiranmu dipilih sudah Ummimu waktu itu. Di rumah Ibu Bidan, tak usah banyak orang yang tahu. Cukup Abi, Ibu Bidan yang akan menemani. Tentu saja dengan iringan doa Abah, Emma, Nyah, Bapak, Bapak Buyut, Emma Buyut, paman dan uwak-uwakmu yang Abi sama Ummi tidak di kasih tau waktu kamu mau dilahirkan itu.
Namun, sepertinya sudah menjadi takdir kelahiranmu. Kau tidak menyusahkan orang banyak. Itu artinya, kelahiranmu sangat mengembirakan Abimu dan Ummimu yang normal dan tidak menyusahkan bagi semua orang. Hanya cukup Abimu yang menemani Ummimu melahirkanmu.
Pesan dari peristiwa kelahiranmu nampaknya jelas sudah, Adli. Kau lahir tidak melibatkan banyak orang. Karena itu, hidupmu nanti harus lebih mandiri dan jangn lupa harus memberi manfaat bagi banyak orang.
Tahukah kau, Sayang? Setelah kau lahir, doa-doa untukmu mengalir dari Sabang sampai Merouke. Semua berharap, di samping harapan-harapan lain tentunya, agar kau menjadi anak shaleh. Ya, shaleh. Itu sudah menjadi kata mufakat yang merangkum harapan akan dirimu nanti.
Engkau mungkin masih terlalu muda untuk memahami makna shaleh. Sebagai pedoman sejak sekarang, kau bisa gunakan makna yang diajarkan oleh para guru Abi dan Ummi, bahwa shaleh itu berpangkal dari iman kepada Alloh SWT., dan berujung pada manfaat pada kemanusiaan. Bermula dari salimul aqidah dan berbuah pada nafi’un lighairihi. Kau pasti nanti akan hapal di luar kepala tentang sepuluh karakter pribadi shalih yang telah dirumuskan Hasan Al-Banna itu. Lebih dari itu, tentu, mudah-mudahan sepuluh karakter itu nyata tercermin di dirimu. Amin yaa robbal alamin......
Kau juga perlu tahu Adli, kisah sederhana tentangmu di rumah Ibu Bidan. Ketika itu banyak orang yang datang untuk mendo’akanmu sayang. Sungguh mengharukan, Abimu waktu itu menemani ummimu melahirkanmu di rumah Ibu bidan mendo’akan kamu mudah-mudahan Adli nanti jadi orang yang benar-benar suka memberi, meski dengan cara sederhana.
Begitulah Adli, kau lahir dengan segera mendengar adzan dan segera pula kau bisa bersedekah untuk sesama. Itu semua karena betapa inginnya kami agar kau benar-benar bisa shaleh, punya iman kuat dan memberi manfaat.
Adli Sayang, kami berharap namamu adalah pertanda semangat zaman. Nama yang menjadi pertanda bahwa orang-orang di sekitarmu, di zamanmu nanti, punya cita unggul. Mereka berlomba untuk menjadi unggul, seperti dirimu. Tapi bukan unggul dengan jalan culas dan menistakan yang lain. Unggul dengan cara memberi prestasi terbaik di bidangnya dan berlomba meraih ridho Allah SWT.
Sejak kau masih di kandungan, Abi sudah mengajarkan semboyan: pembelajar cepat, pekerja giat. Karena Abi yakin itulah elan yang bisa membuatmu unggul di segala zaman. Juga karena Abi ingin kau nanti besar dengan potensi akal dan kerja kerasmu. Abi ingin kau meneladani kakekmu. Mereka bagi Abi dan Ummi adalah teladan dekat tentang kerja giat.
Ohya Adli, ketika kau masih di kandungan, Abi dan Ummi ingin kau besar nanti jadi orang yang cinta ilmu, banyak berbuat untuk sesama dan menyukai sastra. Sebab, dengan ilmu yang kau punya, kau bisa mulia kini dan nanti, serta selamat dunia akhirat (seperti yang selalu kita pinta tiap hari). Dan jika kau banyak berbuat bagi sesama, maka namamu akan melampaui usiamu. Seperti mereka, para pahlawan dan orang-orang besar itu. Mereka menjadi abadi karena perbuatan mereka yang banyak untuk sesama. Kemudian sastra, bagi Abi ia adalah ekspresi keindahan yang jadi pertanda kelengkapan kemanusiaan kita.
Ya, Abi dan Ummi memahami, mungkin hidupmu nanti beda dengan kehidupan kami sekarang ini hanya bisa membuat kami menyukai sastra. Kalaulah nanti kau tak menyukainya, paling tidak kau punya apresiasi yang cukup terhadapnya. Atau, kau punya ekspresi keindahan di tempat yang lain, di suara atau di rupa. Hingga hidupmu, apapun pilihan profesimu kelak, tidak kaku seperti batu.
Seperti cinta Abi dan Ummi untukmu, kami ingin kau hidup penuh cinta, penuh sangka baik dan jiwa besar. Seburuk dan sekotor apapun lingkunganmu nanti tak boleh jadi pembenar dirimu untuk larut kotor dan jadi pembenci. Abi ingin kau selalu bermental juara. Punya ruang jiwa yang luas untuk selalu berbuat baik dan menampung beda.
Adli sayang, apa yang Abi dan Ummi tulis di sini tak ada hendak untuk menjadi beban bagimu. Abi ingin kau besar sesuai bakat alamimu. Ini adalah harapan dan doa kami untukmu.
Adli sayang, abimu memberi nama D ADLI ALFADHILAH KURNIAWAN bukanlah sekedar nama dan rangkaian kata itu mengandung makna dan makna itu semoga terlanksana dan menjadi do’a bagi Abimu dan Ummimu D ADLI ALFADHILAH KURNIAWAN kalau diartikan kaulah seseorang yang harus bisa berbuat adil dalama menerima anugrah dari Allah adil bukan berarti kamu memberi kepada orang lain kamu juga harus adil pada diri kamu sendiri. Adli anaku yang Abi sayangi kamu insya Allah akan menjadi orang besar asalkan kamu siap dalam memmerangi segala akara murka yang ada di muka bumi ini dan menyiarkan syariah Islam.
Adli Abi beri nama kamu diakhiri dengan nama Abi bukan berarti itu sebuah tanda kamu itu anaknya Abi, Abi hanya ingin kamu menyandang nama akhir dari Abi semata-mata kamu ituharapan Abi dan Ummi nanti.
Cepatlah besar, Sayang dan berjuanglah di jalan Allah Abi harapa kamu lebih dari apa harapan Abi pada dirimu dan warisan nama yang kau sandang untuk masa depanmu. Cinta dan doa Abi-Ummi selalu untukmu…...
Ciamis, Desember 2010
Abi & Ummi
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komen-nya yah,,,,,!!